Jadi gini, tadi pas pulang sekolah, seperti biasa, gue langsung ke mushola. Jadi, di sinilah cerita itu bermula. Gue kan waktu itu lapar keras. Nah, terus gue ngomong sama temen gue. Gue: Zhafri, sudahkah diri kamu makan siang? Zhafri(orang yang biasa dipanggil Kokom): Diri saya belum makan, teman. Nah, dari sini, gue jadi terpikir, kalimat baku itu tidak penting. Yap. NGGAK PENTING. Liat aja tu, kalimat yang bisa diucapkan dengan mudah dan singkat, gara-gara kalimat baku, kalimat itu susah diucapkan. Nih, gue kasih beberapa contoh. Kalimat baku : Wahai teman sepermainan diriku, sudahkah diri kamu makan siang? Kalimat tidak baku : Eh, lo udah makan? Kalimat baku : Hai, teman. Diri kamu sedang melakukan apa di tempat di mana diriku berada? Kalimat tidak baku : Eh, ngapai lo dekat gue? Kalimat baku : Diriku sangat ingin menjadi ahli teknik perkapalan. Demi pernyataan tersebutlah, diriku melaksanakan bimbingan belajar di Ganesha Operation. Kalimat tidak baku : Gue mau jadi