Langsung ke konten utama

Surat Cinta Yang Ter-Payah Bilang

Dilihat dari judul, kita sekarang memang benar-benar bicarai surat cinta yang ter-payah bilang.

Jadi gini, tadi pas di sekolah, tepatnya pas pelajaran bahasa Indonesia, kita belajar mengenai surat lamaran kerja. Terus, guru kami yang tercinta itu, jelasi ke kita-kita mengenai jenis-jenis surat kayak surat dinas, surat pribadi, dan surat niaga.

DAN, diapun menjelasi satu-satu mengenai tiap jenis surat tersebut. Dan sampailah, pada jenis surat pribadi. Katanya, surat pribadi itu menggunakan bahasa sehari-hari dan hanya untuk orang kerabat, ataupun orang yang punya hubungan khusus sama kita.

DAN ENTAH KENAPA???? SI IBU GURU YANG TERCINTA ITU BAHAS SURAT CINTA...!!!

Sekali lagi.

SURAT CINTA...!!!

Sekali lagi ah.

SURAT CINTAAAAA...!!!! *Jengjengjengg...

INI. PAYAH. BILANG.

Tapi, bukan pembahasannya lah yang payah bilang, tapi kita semua disuruh buat surat cinta dan dimasukkan ke daftar nilai.

Sekali lagi.
INI. PAYAH. BILANG.

Terus gue pun santai-santrai aja. Karena gue yakin, teman-teman gue pasti juga berpikir ini payah bilang. Tapi lima menit setelah perintah itu dikeluarkan, ada juga yang berani mengumpul surat cinta itu ke Ibu Guru Yang Tercinta itu.

Nah, gue pun mulai kesibukan untuk membuat surat cinta itu. Gue berpikir, sama siapa gue buat ni surat? Tapi, karena gue udah nonton Putri Yang Tertukar di RCTI tadi malam, yang ternyata tante Nikita Willy yang aslinya berumur 17 tahun itu, berperan jadi ibu-ibu yang udah punya suami dan anak,  gue pun mau membuat surat itu. (Gak nyambung gitu lho)

Dan inilah surat cinta gue....

Surat Cinta..

Medan, 25 Juli 2011
Buat Sayangku, Cintaku, Tukinem

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Tahukah kamu, Tukinem? Melalui tulisan jelek ini, abang mau mengungkapkan sesuatu padamu, Nem. Sesuatu  yang udah lamamau abang bilang.

Namun, sejujurnya, Nem, abang udah mengungkapkannya padamu melalui status facebook abang yang di-like 27 orang itu. Like itu merupakan hasil minta-minta abang melalui chatting di facebook. Tahukah kamu, Inem? Itu cuma satu tujuan: Biar kamu tahu.

Inem, sejujurnya abang tahu, di jaman yang serba teknologi canggih ini, di jaman, di mana Poconggg punya twitter, di jaman abang gak alay lagi, di jaman anak-anak pada B (Ber-behel, Ber-BB, Ber-fixie, dan ber-kamera DSLR),  abang masih aja bersurat cinta, padahal abang kan bisa saja update status abang kayak status abang yang di-like 27 orang itu. Huufftt.. Tapi, karena ini adalah sebuah paksaan dari "seseorang" maka abang pun menulis surat ini. Huufftt.. (lagi)

Inem, inilah perasaan abang. Abang jatuh cinta sama kamu, Nem. Nah, kalimat ini bukan paksaan. Ini sangat tulus abang tulis.

kalau kamu tanya kenapa abang cinta sama kamu, tolong, jangan tanya. Ya, jangan tanya. Sekali lagi. TOLONG JANGAN TANYA. Karena...emmm...

Karena... Eng..

Karena... Abang sangat tahu, Tukinem_adalah_manusia_khayalan.

Salam olahraga   cinta buat Tukinem, yang ada di fantasiku.


PAYAH.BILANG

INI. BENERAN. GUE. TULIS.

Hasilnya: Di mana semua surat dibaca sama Ibu guru yang tercinta itu, giliran surat gue di tangannya, setelah membaca sampai "Melalui tulisan jelek ini", dia berhenti membacanya.
Ini gak adil.

Komentar