NB: Cerita "Sahibul Mushola" ini bukan kisah nyata, bukan juga diary saya. Cerita ini hanyalah fiktif. :) Baca cerita sebelumnya di sini , ya :) Tak terasa, ternyata aku sudah tidur selama 3 jam dari jam 9 pagi tadi. Mungkin karena semalam aku cuma tidur 2 jam di rumah Farouq. Entah kenapa aku kali itu bisa tidur nyenyak padahal ada kertas aneh itu lagi, kertas yang didapat Hafiz dan kawan-kawan di jalan. Sekali lagi pertanyaan itu keluar: "Kenapa pengirim atau peletak kertas itu bisa tahu aku ada di sekitar jalan itu?" Seperti biasa, kalau aku baru bangun, aku selalu tampak keren. Rambutku yang lebat menjadi berantakan. Yah, ini sekalian pemujian diri sendiri daripada tidak ada yang memuji. :D Dan aku tidak pernah menata rapi rambutku yang suka berantakan jika baru bangun tidur. Setelah melihat jam, seperti biasa, aku kembali merebahkan badan untuk "tidur-tiduran ayam" karena memang masih atau lebih tepatnya "tidak ada" hal yang perlu