Kita memasuki zaman di mana mengerjakan bid'ah lebih baik daripada mengerjakan sunnah. Saat yang tidak merapatkan shaf shalat dianggap menjaga image (jaim), sedangkan yang merapatkan shaf shalat dianggap menjijikkan dan terlalu ekstrimis. Padahal ada perintah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tercinta untuk merapatkan shaf. Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar -radhiallahu Ta’ala ‘anhuma- beliau berkata: Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Luruskan shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)” HR.Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’iy dan lainnya. Dishohihkan oleh Al