Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 8, 2011

Pretence 3

Sejak itu, saat Zhafran melihat Indah, ada rasa lain yang timbul. Akibat, asal menyebut namanya waktu di kafe. Namun sampai sekarang Zhafran tidak menunjukkannya sama Indah secara terang-terangan. Semakin lama, semakin beda rasanya. namun, dia tidak mau SMS-an sama Indah. Zhafran tidak mau harga dirinya sebagai pria terjatuh. Hanya melalui twitter lah mereka berkomunikasi jika tidak ketemu. Tapi, Zhafran tetap tidak mau menunjukkan rasanya. Suatu hari Genta bertanya pada Zhafran "Gen, kok bisa sama Indah sih Gen?" "Gue gak tau." "Hemm." "Gue rasa dia punya inner beauty." "Lo nyesel nyebuti nama dia waktu di kafe itu?" "Banget" "loh? Kenapa?" "Habis lo juga ikutan ramah sama dia di twitter. Katanya lu kan baru kenal sama dia" "Jadi lo cemburu gitu? Hahahaha.." "Makanya gue nyesal udah nyebuti namanya waktu itu. Astaghfirullah." "Mulai deh" Pernah waktu itu, Zha

Pretence 2

Esoknya, Zhafran, Dina dan Genta juga mengantar proposal. Dan seperti kemarin, mereka berkumpul di kafe biasa mereka. Kali ini tidak ada yang telat dari waktu yang ditentukan. Semua datang lebih awal dari waktu yang ditentukan. Di kafe itu mereka bercanda dan asyik ngobrol tentang apa saja. "Oh iya. Indah nanti ikut lagi gak, Gen?" tanya dina. "oh, iya. Pasti. Banyak perusahaan yang punya relasi sama bokapnya. Jadi dia mau bantu kita juga." "wah, hebat ya" "Kita nggak berangkat sekarang?" tanya Zhafran. "Yah, masih jam berapa ni, Zhaf. Cepat banget" kata Genta. "Yah, kan lebih cepat lebih baik." Jiwa kedislipinan Zhafran keluar. "nanti aja ya." "Kan gak salah kita cepat-cepat". "Kita kan masih bisa bercanda di sini. Ya, gak, Din?" "Mau jumpa sama siapa sih, Zhaf? Cepat banget" kata Dina. "Sama siapa? Yah gak adalah." "Mau jumpa sama office girl nya, kan"

Pretence

Cerita ini adalah cerita bersambung. Alangkah baiknya untuk terus membacanya ke serial ketiga. Kalo gak enak, close aja. Hahaha "Ayolah. Kayaknya udah telat nih", kata Zhafran sambil melihat jam. "Bentar ya", Dina masih sibuk dengan laptopnya. Terpaksa Zhafran tetap menunggu Dina mengetik proposal di laptopnya. hari ini mereka mau mengantar proposal itu ke beberapa perusahaan untuk mencari dana demi kegiatan mereka. Rencananya Zhafran, Dina dan beberapa anggota organisasinya akan pergi ke luar negeri untuk studi banding. Maka dari itu, untuk meringankan pengeluaran mereka, mereka mengajukan proposal ke beberapa perusahaan. "Oke, udah siap" "Kita print" Mereka pun pergi ke percetakan untuk nge-print proposal. Setelah itu, mereka mengantar proposal itu ke berbagai perusahaan. Rencananya, Zhafran dan Dina akan mengantar propsal dengan Genta besok. Mereka akan ketemu di kafe tempat mereka biasa berkumpul. *** Sudah 5 menit Zhafran