Langsung ke konten utama

Pretence 6

Hari ini Zhafran berangkat bareng Genta ke kampus. Semalam Genta menginap di kosan Zhafran. Alasannya karena dia lagi ingin tidur di rumah orang saja.

"Gilak. Hari ini panas banget", kata Genta mengeluh di jalan menuju kampus.
"Namanya Indonesia, Gen", kata Zhafran mulai mengkritik negara Indonesia
"Lah, ini, kan, negara lo juga".
"Negara lo juga".
"Iya..iya.. cerewet amat lo".

Sampai di kampus, mereka langsung menuju kantin. Pas mau berangkat tadi, mereka belum sarapan. Maklumlah, kehidupan mahasiswa yang tidak tinggal dengan orang tua hampir sering miris.

Di kantin mereka ketemu Dina dengan temannya. Zhafran dan Genta tidak menyapanya. Mereka lagi malas. :D

Setelah sarapan, mereka pun ke kelas dan akan ketemu dosen mereka.


***

"Eh, twit lo aneh banget, Gen", kata Zhafran pada Genta setelah dia melihat timeline-nya
"Hahaha.. iseng.."
"Apa tu maksudnya 'Mama gue perempuan, yah'? Aneh-aneh aja lo"
"Hehehehe... Eh, Zhaf. Di RT Indah lo", kata Genta sambil ngasih HP nya ke Zhafran.
"Iya..iya.. gak perlu nunjuki HP lo gue juga udah lihat di HP gue".
"Yee.. jangan marah lah".
"Siapa yang marah?"
"Oke.. oke.. Eh, tapi dia kok gak ngomong apa-apa? Cuma RT doang tu"
"Iya.. kenapa ya? Eh, tapi mungkin karena dia mau melucu juga sama followers dia juga" kata Zhafran setengah berharap pendapat dia benar.
"Mungkin juga ya"

Dan terjadilah. Zhafran galau. Ada perasaan aneh di hatinya. Dadanya sesak. Dan untungnya dia mempunyai keahlian dalam menyembunyikan ekspresi kekesalan dia. Dia berhasil tidak menunjukkan kekesalannya pada Genta. Yah, dia kesal. Atau lebih tepatnya, dia cemburu.

Entah apa yang di dalam pikirannya? Pertanyaan yang timbul di benaknya, yaitu: "Kenapa harus cemburu?" Apa dia takut Indah...Genta? Jawabannya: Iya.

"Hahaha.. ya iyalah. Kenapa lo nanyak gitu? Lo berharap lebih ya", kata Zhafran memulai sandiwaranya.
"Eh, ya kagak lah"
"Eh, gue RT ya. tapi RT twit Indah yg Rt twit lo"
"Iya.. iya.. ribet amat sih lo"

Setelah 2 menit Zhafran RT twit Indah, Indah membalasnya:
yah, mama Zhafran juga perempuan, yah RT @zhafran_: RT @indahmr: RT @genta21: Mama gue perempuan, yah

Melihat twit itu, hati Zhafran berbunga-bunga. Rasanya ingin sekali membalas twit itu dengan gombalan-gombalan aneh, tapi dia tahu kalau Indah nge-twit dengan perasaan biasa saja padanya, tidak lebih. Jadi, dia tahu kalau dia membalas gombalan aneh pada Indah, maka Indah pun juga merasa Zhafran itu aneh.

Akhirnya Zhafran cuma membalas twit Indah dengan kalimat "Iya, menurut lo? hahaha"

***

Begitulah seterusnya. Zhafran sering RT twit Indah dengan tetap menjaga image dirinya sendiri, sedangkan Indah sering RT twit Genta.

Sekarang dia mengerti. Harga diri yang selama dijaganya dihadapan Indah sekarang harus dilonggarkan.

***

Sepulang dari kampus, Zhafran dan Genta pergi ke kantin untuk makan siang. Dan kali ini Zhafran tumben-tumbennya juga lapar. Di kantin mereka ketemu Dina duduk sendiri

"Eh, Din. Sendiri aja?" kata Genta.

Dina tidak bergeming. Dia diam saja.

"Oy, Din", Genta memanggilnya sekali lagi.

Dina tetap tidak menjawab. Dia masih tertunduk dengan kepala agak digoyangkan.

"Gen, lo ambil deh headset yang ada di kepalanya", kata Zhafran.
"Oooohhh.. karena itu, toh. Kirai apaan. Ah, ya udahlah. Gak usah. Biar dia sadar sendiri. Lo mau mesen apa?", kata Genta sambil mengambil tempat duduk di samping Dina.
"Nasi goreng aja lah", Zhafran mengambil tempat duduk di depan Dina.
"Siang-siang gini, kok nasi goreng?"
"Iya, gue gak suka terlalu kenyang"
"Eh, wee.. Kalian rupanya? Kok mendadak ada di sini, sih? Gak ada nyapa lagi," kata Dina tiba-tiba setelah melihat Zhafran di depannya.
"Eh, Din. Lo berbakat ya buat orang kesal. Gue daritadi udah manggil-manggil lo. Lo nya tu gak dengar", kata Genta.
"Hihihi.. sorry, ya. Gak dengar", kata Dina cengengesan sambil menunjukkan headsetnya yang daritadi dipakainya pada Genta
"Halah. Eh, lo udah makan?" kata Zhafran.
"Udah. Lo mau makan yah. Yodah makan aja. Gue juga gak nolak kok traktiran lo"
"Yee.. lo ngarep banget yah. Kita ini mahasiswa kosan, Din. Yah.. lo tau lah keadaan ekonomi kita-kita ini"
"Iya.. iya.. Gue bercanda. hehehe.."

Setelah makan, mereka bertiga pergi ke mesjid untuk sholat Zuhur. Setelah solat Zuhur, mereka pun ngobrol lagi.

"Guys, besok kita jalan, yok. Si Indah ngajak kita jalan. Yah, mumpung besok Minggu, kan," kata Genta.
"Yah, men. tugas gue banyak banget. Tapi...", kata Zhafran ragu.
"Iya, gue tau. Tapi lo mau ketemu Indah juga, kan" kata Dina asal ceplos.
"Eh, gak ah", Zhafran berusaha mati-matian untuk tidak tersenyum.

#Bersambung ke Pretence 7

Jangan lupa share di twitter dan facebook, ya! :) Sekalian klik like di bawah! :D

Komentar