UGM merupakan kampus kerakyatan yang pertama kali didirikan di Indonesia oleh orang pribumi asli. Yah, UGM adalah universitas yang PERTAMA kali didirikan di Indonesia oleh orang Indonesia ASLI dan didirikan pada tanggal 19 Desember 1949.
Saya punya beberapa alasan kenapa UGM dijadikan sebagai tempat kuliah.
1. UGM berada di Jogja
Kenapa ini dijadikan alasan pertama? Jawabannya karena tidak lain dan tidak bukan, kota Jogja sendiri adalah kota yang terkenal dengan kenyamanannya dan keteraturannya. Motto kota Jogja adalah: "Kota Jogja. Berhati Nyaman". Dan, saya sendiri sedang merasakan kenyamanan kota Jogja ini. Saya benar-benar merasa nyaman hidup di Jogja. Jogja juga terkenal dengan makanan enak dan sangat murahnya. Saya sangat terkejut (tapi nggak sampai berteriak saking terkejutnya) ketika mengetahui bahwa harga nasi ayam di Jogja berkisar 4000-6000 rupiah untuk makanan yang bukan masakan padang. Terlebih lagi, hidangan-hidangan yang ada di warung burjo Jogja diambil sendiri oleh konsumennya. Jadi, konsumen bebas mau ngambil sebanyak-banyaknya dengan harga tetap (biasanya harganya ditentui berdasarkan jenis lauk yang dipilih saja). Makanya, saya makan di Jogja sering kenyang dan benar-benar hemat karena saya bisa ngambil nasi dan sayur yang banyak dengan lauk ayam atau telur dengan harga 4500-5500. Hebat bukan? HEBAT pastinya.
Bergaul di Jogja juga nyaman. Saya selama di Jogja ini belum pernah merasakan emosi negatif. Subhanallah. benar-benar kota yang berhati nyaman
2. UGM merupakan kampus kerakyatan
Pernah lihat jas almamaternya UGM nggak? Kalo pernah, tau gak warna jas almamaternya UGM? Nah, kalau kamu udah pernah lihat jasnya, saya yakin kamu pasti kesusahan nyebut warna jasnya. Yah, karena memang tidak jelas. Kebanyakan warga UGM menyebut bahwa warna jas almamater UGM adalah warna karung goni. Jadi, maknanya bahwa UGM bersifat kerakyatan dengan tidak terlalu menunjukkan kemewahan melalui jas almamater. Yah, kurang lebih seperti itulah maknanya.
Masalah biaya kuliah? Jangan takut. Insya Allah dipermudah. Beasiswa bertaburan. Saking banyaknya, kamu pasti bingung milih yang mana. Hahaha... Tapi, beasiswa untuk mahasiswa baru memang agak susah sih. Tapi, insya Allah ada.
3. UGM punya banyak gedung mewah
Awalnya, saya mengira bahwa UGM itu hotel. Hahaha.. oke ini memang lebay. Yah, tapi gedung-gedung UGM itu memang kayak hotel. Gedung University Club misalnya. Benar-benar kayak hotel dah (atau memang ini hotel UGM beneran ya -,-)
Selain itu, view suasana kampus UGM pusat itu bener-bener romantis pas malamnya. Saya pernah jalan sendiri di UGM untuk berbuka puasa gratis di Masjid Kampus pas bulan Ramadhan kemarin (maklum, anak kos sejati yang mencari gratisan). Wah, view nya bener-bener klasik, asyik, dan nyaman. Dengan banyak lampu jalan yang mewah, suasana malam UGM itu menjadi lebih romantis. Eaaaaa....
Dulunya gedung termewah di UGM adalah gedung Grha Sabha Pramana (GSP). Tapi, sekarang udah bukan GSP lagi, melainkan Gedung Pertamina Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
4. UGM memiliki banyak fasilitas
Sebagai universitas kelas dunia, UGM harusnya memenuhi fasilitas-fasilitas yang memadai. Dan, Alhamdulillah, saya rasa UGM punya segudang fasilitas yang baik. Perpustakaan yang mewah dan besar, banyak titik hotspot wi-fi, student internet center (semacam warnet tapi gratis buat mahasiswa UGM), masjid kampus yang katanya termasuk masjid kampus termewah di Indonesia, dan masih banyak lagi.
UGM juga menyediakan layanan kesehatan gratis buat mahasiswanya. Jadi, kalo ada mahasiswa UGM yang sakit (biasanya anak kos nih. hahaha) bisa berobat atau minta obat dan vitamin gratis di Gadjah Mada Health Center.
UGM juga punya sepeda kampus buat mahasiswa, dosen, atau tamu yang mau berpergian di sekitaran UGM. Jadi, kamu nggak perlu jalan kaki untuk pergi ke fakultas satu ke fakultas lain.
Selain itu, tugas-tugas yang dikasih dosen di kelas itu kebanyakan tugasnya dikerjakan secara online (biasanya di elisa.ugm.ac.id), jadi kita gak perlu ngeluari uang buat ngeprint tugas. Biasanya tugas-tugas yang butuh print adalah tugas buat penelitian untuk disimpan bertahun-tahun.
5. Alhamdulillah, UGM punya banyak prestasi
Yah, UGM juga punya banyak prestasi baik prestasi akademik maupun non-akademik. UGM juga punya banyak penghargaan dari MURI.
6. Dosen-Dosennya banyak yang lembut
Nah, ini juga nilai plus UGM buat saya. Hampir semua dosen manggil mahasiwanya dengan panggilan 'mas' atau 'mbak'.
Yah, mungkin itu aja dulu. Namun, dibalik keunggulan-keunggulan yang disebut di atas, UGM pastinya juga punya kekurangan. Dan sampai sekarang, saya baru nemu satu kekurangan UGM, yaitu gedung fakutas MIPA masih agak tua. Dan fasilitas di gedung MIPA selatan masih agak tua juga. Mungkin saja, saya akan menemukan kekurangan UGM lainnya di masa yang akan datang. Tapi, saya harap tidak.
Saya bukan membangga-banggakan kampus, tapi niat saya hanya mau buat teman-teman atau adik-adik yakin buat masuk UGM.
Saya nulis ini hanya pengen buat teman-teman atau adik-adik yang mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi punya sedikit pengetahuan mengenai kampus UGM. Saya rasa, semua PTN punya keunggulan masing-masing. Begitu juga dengan PTS.
Awalnya, saya mengira bahwa UGM itu hotel. Hahaha.. oke ini memang lebay. Yah, tapi gedung-gedung UGM itu memang kayak hotel. Gedung University Club misalnya. Benar-benar kayak hotel dah (atau memang ini hotel UGM beneran ya -,-)
Selain itu, view suasana kampus UGM pusat itu bener-bener romantis pas malamnya. Saya pernah jalan sendiri di UGM untuk berbuka puasa gratis di Masjid Kampus pas bulan Ramadhan kemarin (maklum, anak kos sejati yang mencari gratisan). Wah, view nya bener-bener klasik, asyik, dan nyaman. Dengan banyak lampu jalan yang mewah, suasana malam UGM itu menjadi lebih romantis. Eaaaaa....
Boulevard UGM di malam hari |
Kantor Pusat UGM di malam hari |
klik gambar untuk melihat jelas keindahannya |
Kalau hari cerah dan tidak berawan, akan terlihat Gunung Merapi yang terlihat jelas dan besar di belakang GSP |
Gedung Pertamina FEB UGM |
4. UGM memiliki banyak fasilitas
Sebagai universitas kelas dunia, UGM harusnya memenuhi fasilitas-fasilitas yang memadai. Dan, Alhamdulillah, saya rasa UGM punya segudang fasilitas yang baik. Perpustakaan yang mewah dan besar, banyak titik hotspot wi-fi, student internet center (semacam warnet tapi gratis buat mahasiswa UGM), masjid kampus yang katanya termasuk masjid kampus termewah di Indonesia, dan masih banyak lagi.
UGM juga menyediakan layanan kesehatan gratis buat mahasiswanya. Jadi, kalo ada mahasiswa UGM yang sakit (biasanya anak kos nih. hahaha) bisa berobat atau minta obat dan vitamin gratis di Gadjah Mada Health Center.
UGM juga punya sepeda kampus buat mahasiswa, dosen, atau tamu yang mau berpergian di sekitaran UGM. Jadi, kamu nggak perlu jalan kaki untuk pergi ke fakultas satu ke fakultas lain.
Selain itu, tugas-tugas yang dikasih dosen di kelas itu kebanyakan tugasnya dikerjakan secara online (biasanya di elisa.ugm.ac.id), jadi kita gak perlu ngeluari uang buat ngeprint tugas. Biasanya tugas-tugas yang butuh print adalah tugas buat penelitian untuk disimpan bertahun-tahun.
5. Alhamdulillah, UGM punya banyak prestasi
Yah, UGM juga punya banyak prestasi baik prestasi akademik maupun non-akademik. UGM juga punya banyak penghargaan dari MURI.
6. Dosen-Dosennya banyak yang lembut
Nah, ini juga nilai plus UGM buat saya. Hampir semua dosen manggil mahasiwanya dengan panggilan 'mas' atau 'mbak'.
Yah, mungkin itu aja dulu. Namun, dibalik keunggulan-keunggulan yang disebut di atas, UGM pastinya juga punya kekurangan. Dan sampai sekarang, saya baru nemu satu kekurangan UGM, yaitu gedung fakutas MIPA masih agak tua. Dan fasilitas di gedung MIPA selatan masih agak tua juga. Mungkin saja, saya akan menemukan kekurangan UGM lainnya di masa yang akan datang. Tapi, saya harap tidak.
Saya bukan membangga-banggakan kampus, tapi niat saya hanya mau buat teman-teman atau adik-adik yakin buat masuk UGM.
Saya nulis ini hanya pengen buat teman-teman atau adik-adik yang mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi punya sedikit pengetahuan mengenai kampus UGM. Saya rasa, semua PTN punya keunggulan masing-masing. Begitu juga dengan PTS.
Waah... keren ya kak :D
BalasHapusSemoga bisa ikut bergabung nanti, dan dapat melihat semegah apa gedung pertamina Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang saya idamkan itu..
Pasti bisa! Allahu akbar..!!!
:D :))
Subhanallah. Semangat!!! :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPernah lihat mahasiswi bercadar nggak di UGM?
BalasHapus@Isti: Lumayan sering ngeliat akhwat yg kayak gitu di UGM :D
BalasHapusdi ugm ada sih yang bercadar, namun ada beberapa fakultas yang menidakbolehkan penggunaan cadar di saat lecture dan praktikum
BalasHapusdi fakultas teknik banyak lo yang bercadar, entah itu dosen atau mahasiswanya...
BalasHapussetuju! :D
BalasHapuswuiiiihhh keren banget ya, ane mau lah nyusul untuk kuliah yang ke II nantinya.. thanks for info
BalasHapuskuliah yang ke II?
BalasHapushahaha.. ada ada saja -,-
Somoga sy bisa menyusul, IE Ugm
BalasHapusAlhamdulillah, jadi makin mantep, بسم الله الرحمن الرحيم FIB UGM, Sastra Asia Barat 2016!
BalasHapusKak, saya berminat ke UGM. Apakah FIBnya tidak membolehkan bercadar? Khususnya jurusan Sastra Inggris.
BalasHapusBarangkali kakak tahu. Terima kasih..
bismillah ..
BalasHapusalhamdulillah tenang dengernya kalau disana sudah banyak juga yg menerapkan sunnah dan tidak bermasalah ..