Langsung ke konten utama

Khasiat Mengucapkan "MIM"

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama-tama saya mengucapkan selamat berpuasa buat yang menjalankannya.

Oke, ini adalah posting-an pertama gue di bulan puasa (tadi bilang saya, sekarang kok gue?).

Jadi gini, tadi malam gue ikutan taraweh (eaakk). Terus ada ceramahnya getowch. Lwo twawu nggwak? Ceramawhnya miriwp stand comedy getowch. Emawng apaawn ituw stand up comedy? Dawn apwa hubungawnnya sawma juduwl di ataws. Gelawk getowch.

OKE. SEKARANG LO BOLEH MUNTAH SEPUASNYA....

Tapi tapi.. Karena ceramahnya sambil melawak gitu, gue bilang aja itu mirip stand up comedy, tapi versi religinya. tapi, gue nggak ada maksud menghinanya. Beneran. SERIUS!!!

Nah, di antara kalimat-kalimat di dalam ceramah itu, ada bagian yang paling gue suka. Bahkan pas ustadznya ngomong itu, gue udah niat untuk posting. <--- Niat yang baik

Jadi, gini. Kata pak ustadz itu ada cara untuk menghilangkan stress, sekalian membuat wajah lebih cara dari sebelumnya. Mau tau caranya? Mau tau? Mau tau?

KITA SAKSIKAN SETELAH YANG SATU INI *lempar tangan kanan dari kiri ke kanan*
JAMAAAHH... Oh.. Jamaahh... ALHAMDU...LILLAH

Hening.

Krik.

Oke, sebelum pak ustadz ngasih tau caranya, dia ngasih sebuah cerita. dan di sini, gue mau cerita versi gue sendiri.

Pada suatu hari, ada seorang cowok yang sedikit bingung untuk melanjutkan ke PTN. Dia galau <-- Ini ceritanya sinetron banget -->
Sebenarnya dia udah mantap dengan pilihannya, yaitu Fakultas kedokteran UGM dan Fakultas Ilmu Hukum USU.
Namun, hatinya kurang mantap dengan ilmu hukum, dikarenakan dia lebih doyan sama ilmu kedokteran gitu. Soalnya ni anak jago banget ngafal biologi, dan paling malas sama yang namanya IPS. Menurutnya, daripada ngerjai satu soal ekonomi, lebih bagus ngerjai seratus soal kimia. Wah, wah. Iya, gue tau. Hukum sama ekonomi memang gak ada hubungannya (-_-")
Pilihan keduanya ini dipilihnya karena desakan orang tuanya karena berasal dari orang hukum.

Malangnya, nasibnya kurang baik. Dia malah masuk di FIH USU. Tentu aja dia kecewa. Tapi, dia harus berusaha mati-matian untuk menyengangi salah satu cabang IPS ini.

Maka, setelah sebulan dia kuliah di FIH USU, mukanya selalu tidak senang. Karena ekspresi labil ini bertahan lebih dari sebulan, maka ada orang tua yang biasa jualan cokelat di depan USU menemuinya saat si cowok itu membeli jajanannya. Kita sebut orang tua ini dengan OT dan si cowok dengan CL (CL:cowok labil, bukan Cinta Laura)

OT: nak, kamu kenapa? bapak selalu melihat wajahmu selalu murung.
CL: hmm. gak papa, pak.
OT: gak papa, nak. cerita aja sama bapak.
CL: hmm..
OT: gak papa. cerita aja kale. sante berat deh (entah darimana bapak ini jadi gaul)
CL: *menceritakan semua masalahnya termasuk laptopnya pernah jatuh*
OT: Oh, gitu.. Hmm.. coba bilang "mim"
CL: mim
OT: coba bilang "mim" lagi.
CL: mim
OT: bilang lagi.
CL: mim
OT: lagi
CL: mim
OT: lagi, nak.
CL: mim.
OT: nah, sana kau pulang. pergilah, nak.
CL: loh? salah saya apa pak?
OT: emang yang mau nyalahi lo sape?
CL: eh..
OT: udah sane. lu pulang aja deh.
CL: maaf, pak.. Se..
OT: sampean pulang aja deh. ko tenang aja. percayalah sama ambo. ana yakin itu bisa.
CL: bukan, itu, pak. Maaf, pak. Sebenernya bapak orang apa? kok logatnya berubah terus?
OT: Hmm.. udah sane. lu pulang aja. terus pas nyampe, ko berkaca di cermin sambil bilang "mim" 5 kali.

Setelah itu, si CL pulang dan melaksanakan perintah OT yang berasal dari keturunan yang sangat istimewa itu.
Tiba tiba dia merasa aneh di depan cermin. Wajahnya yang semula jelek 'sekali' gara gara cemberut, sekarang terlihat jelek 'aja'. Karena dia melihat senyuman yang berasal dari wajahnya di cermin. Yah, wajahnya tersenyum, yang gak pernah dia lakukan selama lebih dari sebulan ini. Wajahnya agak terasa sedikit kendur dan rileks.

AKHIRNYA DIA TAHU. BACAAN MIM 5 KALI ITU BISA MEMBUAT SENYUM. PERCAYALAH!!!!!!!

Komentar