Langsung ke konten utama

Ke Mana Kita Setelah Tamat Dari SMA, Teman

Nah, itu judul postingan gue kali ini. Sejujurnya, pas gue nulis itu judul, tangan gue agak gemetar. Bibir gue gemeteran. Gigi-gigi gue bergetar. Rambut gue berdiri. Kepala gue goyang-goyang. Bahkan perut gue juga ikutan goyang (Oke. 5 kalimat terakhir cuma bercanda)

Kenapa tangan gue gemetar? Karena gue sejujurnya gak tau malu nulis yang ginian. Sejujurnya gue juga belom tau MAU KEMANA GUE SETELAH TAMAT SMA. Oh, Tuhan. (Jangan Tuhan dulu deh). Oh, ayah. Oh, emak. Maafkan putramu yang udah (baca: baru) gede ini karena belom bisa nentui masa depannya, belom bisa nerusi keturunan. (?)

Sejujurnya gue di sini mo curhat sekelak ya. Boleh kan. Sikik a'a kok (Indonesia: Sedikit saja. pen) Habis itu ngasih tips-tips yang gue dapat dari buku.

Sejujurnya, gue sampe sekarang belom belajar keras untuk menghadapi masa-masa setelah tamat dari SMA. Kata orang itu sih wajar. Tapi, kata buku gak wajar. Malah seharusnya kita udah bersiap-siap sejak kelas 2. Artinya pas di kelas 2 itu kita udah bahas-bahas soal SNMPTN, udah tau tujuan kita mau ke fakultas mana di PTN/PTS nanti. Tapi, kenyataanya gue? Gue cuma takut dan perencanaan aja.

TAPI, TEMAN-TEMAN....
SEBENARNYA RASA TAKUT ITU POSITIF. KALO UDAH TAKUT, BERARTI SEMAKIN GAK MAU GAGAL KAN???


Oke, langsung aja ni, gue kasih tips agar kita tau mau ke mana kita setelah tamat SMA.:
1. Ingat! Masa setelah SMA adalah MASA YANG MENENTUKAN MASA DEPAN.
Ini bener banget, bro, sis. Kenapa? COba kita liat aja masa-masa di SMA. Kita udah ada pembagian jurusan kan? Alasannya karena manusia nanti tidak ada yang bisa menguasai berbagai bidang. Nah, dimulai dari SMA lah kita diajak agar lebih tau di bidang mana sebenarnya kita kuasai.

2. Ketahui BAKAT KITA ITU APA.
Kata para ahli, seseorang itu sukses karena dia mengembangkan bakatnya. COntohnya aja ya: Coba kita bayangkan kalo C. Ronaldo disuruh sekolah di Harvard dan gak ngembangi bakatnya dengan terus aktif dalam sepakbola.
Coba kita bayangkan juga kalo Mike Tyson disuruh untuk belajar musik tanpa bisa ikut berlatih tinju. Hayo cemana?

3. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan minat kita. Bukan sekedar bakat.
Gue pernah dengar langsung oleh ahli pendidikan dari Jakarta bahwa "SEORANG SISWA KALAU INGIN KE FAKULTAS YANG SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAN BAKATNYA, MAKA DIA LULUS 100 %"
Gue gak tau ya kenapa dia bilang bisa 100%. Tapi, yang jelas, emang benar kalo pilihlah jurusan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan kita dan bakat kita. Jangan memaksakan kehendak sendiri. Jangan pernah memilih jurusan itu demi kekayaan, tapi pilihlah agar selama kita mengikuti aktifitasnya, kita bisa MENIKMATI.
Jangan berangan mau ke Fakultas Kedokteran sedangkan kita gak mudah menghafal mengenai biologi ataupun mudah jijik. Walaupun di fakultas kedokteran, kita bisa dijanjikan akan sukses. Namun apabila kita memang lulus di fakultas kedokteran, namun kita tidak menyukainya, kita tidak bisa menikmati pekerjaan kita sebagai dokter, malah bisa bikin pasien jadi banyak.

Komentar

Posting Komentar