Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 11, 2011

Sahibul Mushola 7

NB: Cerita "Sahibul Mushola" ini bukan kisah nyata, bukan juga diary saya. Cerita ini hanyalah fiktif. :) Baca cerita sebelumnya di sini , ya :) Tak terasa, ternyata aku sudah tidur selama 3 jam dari jam 9 pagi tadi. Mungkin karena semalam aku cuma tidur 2 jam di rumah Farouq. Entah kenapa aku kali itu bisa tidur nyenyak padahal ada kertas aneh itu lagi, kertas yang didapat Hafiz dan kawan-kawan di jalan. Sekali lagi pertanyaan itu keluar: "Kenapa pengirim atau peletak kertas itu bisa tahu aku ada di sekitar jalan itu?" Seperti biasa, kalau aku baru bangun, aku selalu tampak keren. Rambutku yang lebat menjadi berantakan. Yah, ini sekalian pemujian diri sendiri daripada tidak ada yang memuji. :D Dan aku tidak pernah menata rapi rambutku yang suka berantakan jika baru bangun tidur. Setelah melihat jam, seperti biasa, aku kembali merebahkan badan untuk "tidur-tiduran ayam" karena memang  masih atau lebih tepatnya "tidak ada" hal yang perlu

Pretence 6

Hari ini Zhafran berangkat bareng Genta ke kampus. Semalam Genta menginap di kosan Zhafran. Alasannya karena dia lagi ingin tidur di rumah orang saja. "Gilak. Hari ini panas banget", kata Genta mengeluh di jalan menuju kampus. "Namanya Indonesia, Gen", kata Zhafran mulai mengkritik negara Indonesia "Lah, ini, kan, negara lo juga". "Negara lo juga". "Iya..iya.. cerewet amat lo". Sampai di kampus, mereka langsung menuju kantin. Pas mau berangkat tadi, mereka belum sarapan. Maklumlah, kehidupan mahasiswa yang tidak tinggal dengan orang tua hampir sering miris. Di kantin mereka ketemu Dina dengan temannya. Zhafran dan Genta tidak menyapanya. Mereka lagi malas. :D Setelah sarapan, mereka pun ke kelas dan akan ketemu dosen mereka.